Keabadian bukan milik manusia. Manusia hanya mengabadikan diri lewat kata-kata. Menyemai kata demi kata di atas kertas bermedium tinta. Berisi doa-doa dari dasar jiwa. Seperti lentera yang senantiasa menebar harapan dalam gulita. Dalam setiap embus napas bait demi bait, ada ribuan lantunan doa dan cinta manusia untuk semesta.
Puisi-puisi dari lubuk hati.
Puisi-puisi penuh arti.
Puisi-puisi pelipur lara.
Puisi-puisi yang menjelma cahaya lentera.